Wasit adalah penegak aturan di lapangan hijau sehingga pertandingan sepak bola dapat berjalan sesuai fair play hingga peluit tanda permainan usai dibunyikan. Sayangnya, ada oknum wasit yang tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik, sang wasit membuat keputusan yang buruk sehingga pertandingan jauh dari fair play serta menuai kontroversi.
1. Charles Corver : Prancis vs Jerman Barat (1982)
Wasit asal Belanda ini berada di posisi teratas karena gagal melihat pelanggaran terburuk sepanjang Piala Dunia. Saat semifinal, Prancis berhadapan dengan Jerman Barat dan skor saat itu 1-1. Dalam suatu kesempatan, striker Prancis Patrick Battiston merangsek masuk pertahanan Jerman. Kiper Jerman Barat Harald Schumacher bergerak maju untuk menutup ruang, tapi Battiston mencongkel bola ke atas lalu meliuk hendak melewatinya.
Schumacher malah meloncat serta sengaja menabrak Battiston. Anehnya, Corver tak menganggap hal itu sebagai pelanggaran. Ia malah memberikan tendangan gawang bagi Jerman Barat. Sedangkan Battiston tergeletak tak sadarkan diri selama beberapa menit hingga diberi oksigen lalu ditandu keluar lapangan. Akhirnya Battiston sadar, dia menderita cedera tulang punggung serta beberapa giginya rontok.
2. Ali Bin Nasser : Argentina vs Inggris (1986)
Mungkin keputusan wasit paling terkenal dalam sejarah Piala Dunia dimiliki wasit asal Tunisia ini. Saat perempat final Piala Dunia 1986, di awal babak kedua, Diego Maradona berlari merangsek pertahanan Inggris untuk menyongsong umpan bola lambung. Bola berada di udara dan kiper Inggris, Peter Shilton, maju hendak meraih bola. Secara tak terduga, Maradona malah mengalahkan Shilton lalu menyundul bola sampai masuk gawang.
Setidaknya wasit melihat apa yang terjadi. Shilton dan beberapa pemain Inggris memprotes karena Maradona menggunakan tangannya, tapi Nasser tetap mensahkan gol itu. Dalam rekaman replay terlihat Maradona benar memakai tangannya, Saat diwawancarai maestro Albiceleste itu bilang, gol tercipta, setengah berkat sundulan kepalanya, setengah lagi berkat tangan Tuhan.”
3. Gottfried Dienst: Inggris vs Jerman Barat (1966)
Wasit asal Swiss Gottfried Dienst membuat blunder besar saat final Piala Dunia 1966 antara Inggris dengan Jerman Barat. Kala itu pertandingan telah memasuki perpanjangan waktu dengan skor seri 2-2, striker Inggris Geoff Hurst melakukan tembakan keras ke gawang Jerman Barat. Bola mengenai tiang lalu memantul di atas garis gawang, tapi asisten wasit Tofik Bakramov berpandangan bola sudah melewati garis. Gol itu pun disahkan Dienst walau mendapat protes dari para pemain Jerman Barat. Akhirnya Inggris memenangi pertandingan dengan skor 4-2, Hurst mencetak hattrick dan Three Lions menjadi juara dunia untuk pertama kalinya. Sejak itu kontroversi muncul seputar gol ketiga Inggris itu, ada perdebatan apakah bola sudah melewati garis gawang atau belum. Hasil replay televisi memperlihatkan bola belum melewati garis gawang.
4. Antonio Rego: Prancis vs Argentina (1930)
Setelah menang di partai pembukaan melawan Meksiko, Prancis menghadapi Argentina di penyisihan grup. Tertinggal 0-1 berkat gol Luisito Monti, Prancis menekan untuk menyamakan kedudukan di sisa waktu yang ada. Ketika pertandingan tinggal enam menit, striker Prancis Michel Langiller berlari melewati bek Argentina dan tinggal berhadapan dengan kiper lawan. Namun wasit asal Brasil, Antonio Rego, meniup peluit tanda pertandingan selesai. Suporter Argentina langsung masuk lapangan sebelum Rego menyadari telah membuat kesalahan. Akhirnya, Prancis kalah dari Argentina 0-1.
5. Gamal Ghandour: Korea Selatan vs Spanyol (2002)
Tim Spanyol mendominasi pertandingan atas Korea Selatan di perempat final. Hingga dalam suatu kesempatan Spanyol mendapat tendangan bebas, bola dieksekusi mengarah ke gawang Korsel. Kim Tae-Young, pemain Korsel, coba menghalau bola yang justru bergulir masuk ke gawang sendiri. Kemenangan sudah di depan mata Spanyol, namun Gamal Ghandour, wasit asal Mesir, menganulir gol tersebut. Menurut Ghandour, sebelumnya Ivan Helguera telah melakukan pelanggaran. Pertandingan seri 0-0 dan Spanyol akhirnya kalah lewat adu penalti.
6. Clive Thomas: Brasil vs Swedia (1978)
Grup 3 di Piala Dunia 1978 diawali pertandingan Brasil versus Swedia. Pertandingan seri 1-1 saat Brasil mendapat sepak pojok di masa injury time, Zico menyundul bola hingga terjadi gol. Pemain Brasil menyangka mereka telah meraih kemenangan, tapi wasit asal Wales, Clive Thomas, menganulir gol tersebut. Pasalnya, dia telah meniup peluit tanda pertandingan usai ketika bola masih melayang di udara. Walau mendapat protes dari kubu Brasil, Thomas yakin keputusannya sudah tepat.
7. Edgardo Codesal: Jerman Barat vs Argentina (1990)
Final antara Jerman Barat dan Argentina berlanjut hingga perpanjangan waktu sampai striker Rudi Voeller di kotak penalti Argentina. Tanpa ampun wasit Edgardo Codesal, asal Meksiko, menunjuk titik putih. Protes keras dilancarkan para pemain Argentina karena Voeller jelas sengaja menjatuhkan diri, tapi Codesal bergeming. Penalti dieksekusi dengan mulus oleh Andreas Brehme, Jerman Barat menang serta menjadi juara dunia.
8. Graham Poll: Kroasia vs Australia (2006)
Pertandingan seri 2-2 antara Kroasia dan Australia sampai wasit Graham Poll memberikan kartu kuning pada Josip Simunic di menit ke-90. Poll tidak menyadari bahwa sebelumnya sudah memberikan kartu pertama pada bek Kroasia itu di babak pertama dan mestinya diganjar kartu merah. Simunic tetap bermain hingga peluit tanda pertandingan selesai ditiup Poll. Simunic yang marah mendorong sang wasit, ia diberi kartu kuning ketiga lalu kartu merah oleh Poll. Wasit asal Inggris itu sangat terpukul ketika mengetahui ia telah melakukan kesalahan besar. Setelah itu dia tidak ditugaskan lagi hingga Piala Dunia 2006 selesai.
9. Chris Bambridge: Brasil vs Spanyol (1986)
Brasil, favorit juara, melakoni pertandingan perdananya melawan Spanyol di Piala Dunia 1986. Skor 0-0 ketika gelandang Spanyol, Michel, melakukan tendangan dari jarak jauh ke gawang Brasil. Bola membentur gawang dan memantul ke dalam melewati garis gawang sebelum memantul kembali keluar. Chris Cambridge, wasit dari Inggris, menganggap tidak terjadi gol. Akhirnya justru Brasil yang memenangi pertandingan berkat gol Socrates.
10. Jorge Larrionda: Jerman vs Inggris (2010)
Selain dilibas Jerman 4-1 di perdelapan final, skuad Inggris ketika dirugikan wasit Jorge Larrionda. Wasit asal Uruguay tidak mensahkan gol hasil sontekan Frank Lampard di menit ke-37.
Lewat hasil rekaman slow motion, terlihat bola terkena tiang gawang bagian atas lalu memantul ke bawah dan masuk melewati garis gawang sebelum ditangkap oleh kiper Jerman Manuel Neuer. Untung bagi Der Panzer, sial bagi Three Lions, Larrionda beranggapan tidak terjadi gol.
0 komentar:
Posting Komentar